Kisah Teladan Ibu Rumah Tangga yang Hafal Al-Qur'an dalam Sebulan
Add caption |
Ummu Zaid, seorang ibu rumah tangga ketika menceritakan pengalamannya dalam menghafal Al Quran, beliau menutup cerita dengan kata-kata yang bisa menjadi nasihat untuk kita semua, terutama untuk ibu rumah tangga.
Belum pupus harapan bagi kalian untuk menjadi penghafal kitabullah. Berikut nasihat beliau yang saya kutip dari buku Hafal Al Quran Dalam Sebulan Untuk menutup halaman-halaman yang indah ini, aku sampaikan pada kalian bahwa aku adalah wanita , sebagaimana wanita lainnya. Aku memiliki suami dan anak-anak. Anak-anakku belajar di sekolah khusus dengan kurikulum pelajaran yang sangat sulit. Aku hafal Al Quran, tapi aku tidak melalaikan tanggung jawabku sebagai seorang ibu. Aku didik anak-anakku dan berusaha mengajari mereka segala sesuatu. Bahkan tanggung jawabku yang paling utama adalah sebagai seorang istri yang berusaha untuk mendapatkan keridhaan suami, tanpa mengurangi haknya dan dengan menunaikan kewajiban-kewajibanku secara sempurna.
Alhamdulillah, Allah tidak menjadikanku telat dalam menghafal al Quran. Demi Allah, janganlah kalian beralasan atas tidak hafalnya kalian terhadap al Quran. Apalagi kalian adalah para gadis yang belum menikah dan belum memikul tanggung jawab. Pertama dan terakhir kalinya adalah berprasangka baik pada Allah. Karena dengan begitu, Allah akan berprasangka baik sesuai dengan persangkaan hamba-Nya. Pada awalnya, aku mengira bahwa surat al Baqarah dan Ali Imran sangat sulit untuk dihafal, dan usaha itu akan memakan waktu yang lama. Dan Allah pun memberiku anugrah sesuai dengan apa yang kusangka, yakni menghafalnya selama 7 tahun. Itu karena aku tidak berprasangka baik pada Allah.
Namun setelah itu, ketika aku berpasrah diri pada Allah dan berprasangka baik terhadap-Nya, aku berujar pada diri sendiri, “Aku akan menghafal al Quran secara keseluruhan dalam waktu yang singkat.” Allah pun memuliakanku dengan menghafal kitab-Nya, bahkan memudahkanku. Allah menunjuki jalan dan cara menghafal yang bermacam-macam, yang tidak pernah kumengerti dan kuketahui sebelumnya. Wahai orang yang berkeinginan untuk menghafal Al Quran, bertawakallah pada Allah! Bersungguh-sunguhlah dalam berusaha! Dan jujurlah pada dirimu, bahwasanya engkau benar-benar ingin menghafal Al Quran! Serta, berprasangka baiklah bahwa Allah akan memberi taufik-Nya atas usahamu! Demi Allah, engkau akan memperoleh apa yang kau ingin dengan segera. Dan engkau akan menjadi bagian dari penghafal kalam yang paling agung, yaitu kalam Rabb semesta alam. Dia telah berfirman: “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan al Quran itu untuk pelajaran. Maka, adakah orang yang mengambil pelajaran?” (Al Qamar: 17) Subhanallah, mereka yang mengenalku mengira bahwa aku selalu mengawasi anak-anakku. Tetapi tanpa perlu kujelaskan dengan kata-kata, mereka akan mengetahui hal yang sebenarnya.
Suatu hari, ketika aku sedang duduk, anakku yang belum genap 2 tahun berjalan mendekati meja yang diatasnya terdapat mushaf yang biasa kugunakan untuk menghafal. Ia mengenali mushaf itu, dan membawanya padaku. Setelah itu, ia menyeraknan padaku sembari mengucapkan beberapa patah kata, “Mata, Quran.” Seakan-akan ia berucap, “Bacalah wahai ibu, dalam waktu dekat ibu kan selesai mengkhatamkannya.” Subhanallah, pada hari itu tidak ada perhatiannya selain mencariku dan mencari ayahnya. Jika mushaf tidak terdapat di tangan kami, maka ia berlari untuk mengingatkan kami. Subhanallah.
0 comments:
Post a Comment