Trending
Loading...
  • New Movies
  • Recent Games
  • Tech Review

Tab 1 Top Area

Tech News

Game Reviews

Recent Post

Showing posts with label Al Qur'an. Show all posts
Showing posts with label Al Qur'an. Show all posts
Sunday, 21 September 2014
Mereka yang Tersungkur karena Al Qur'an

Mereka yang Tersungkur karena Al Qur'an

Kisah ini menceritakan seorang hamba Allah yang sangat peka terhadap firman Tuhannya. Pemahamannya terhadap Al Qur'an dan rasa takutnya terhadap Sang Pencipta menyebabkan hatinya sangat luluh terhadap Al Qur'an. Dia bisa jatuh tersungkur, menangis tersedu-sedu, pingsan, bahkan hingga meninggal karena mendengar lantunan Al Qur'an. Bukan dibuat-buat, tapi betul-betul buah dari ketakwaannya.


Barangkali merekalah orang yang dimaksud dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَدْخُلُ الْجَنَّةَ أَقْوَامٌ أَفْئِدَتُهُمْ مِثْلُ أَفْئِدَةِ الطَّيْرِ
“Akan masuk surga sekelompok orang, hati mereka seperti hati burung.” (HR. Ahmad 8382 & Muslim 2840)
Mereka orang yang hatinya sangat lunak, dipenuhi dengan ketakutan kepada Sang Pencipta. Sebagaimana burung. Binatang yang sangat peka dan mudah kaget.
Diantara hamba Allah yang bisa mencapai derajat semacam ini adalah Ali bin Fudhail bin Iyadh rahimahullah. Beliau digelari qatiilul qur’an (orang yang ‘dibunuh’ Al Qur'an). Al Munawi dalam Faidhul Qadir (6/460) mengatakan:
وسمي علي بن الفضيل قتيل القرآن
“Ali bin Fudhail digelari qatiilul quran”
Beliau bukan ahlul bait. Bukan pula keturunan kerajaan. Beliau putra seorang ulama yang dikenal sangat zuhud, Fudhail bin Iyadh rahimahullah.
Diceritakan oleh Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman (2/302), dari Muhammad bin Bisyr Al Makki, beliau bercerita:
Pada suatu hari kami bernah berjalan bersama Ali bin Fudhail. Kemudian kami melewati daerah Bani Al Harits Al Makhzumi, yang pada saat itu ada seorang guru  yang sedang mengajar anak-anak. Kemudian sang guru membaca firman Allah:
لِيَجْزِيَ الَّذِينَ أَسَاءُوا بِمَا عَمِلُوا وَيَجْزِيَ الَّذِينَ أَحْسَنُوا بِالْحُسْنَى
“Supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga).” (QS. An-Najm: 31)
Tiba-tiba Ali bin Fudhail langsung teriak dan jatuh pingsan. Datanglah ayahnya dan mengatakan: “Sungguh, dia terbunuh oleh Al Qur'an.”
Kemudian dia dibawa pulang. Salah seorang yang membawanya pulang bercerita bahwa Fudhail, ayahnya mengabarkan, Ali tidak bisa shalat pada hari itu, shalat dzuhur, ashar, maghrib, dan isya. Pada tengah malam dia baru sadar.
Di lain kasus, Ibnu Qudamah menceritakan kisah seorang pemuda dalam kitabnya At Tawwabin. Seorang pemuda dari Al Azd. Beliau menghadiri majlis ilmu. Ketika beliau mendengar ada orang yang membaca firman Allah:
وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْآزِفَةِ إِذِ الْقُلُوبُ لَدَى الْحَنَاجِرِ كَاظِمِينَ مَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ حَمِيمٍ وَلَا شَفِيعٍ يُطَاعُ
Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat (hari kiamat yaitu) ketika hati (menyesak) sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan. Orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafa’at yang diterima syafa’atnya. (QS. Ghafir: 18)
Tiba-tiba, beliau jatuh tersungkur, pingsan. Akhirnya dia diangkat di tengah keramaian banyak orang dalam kondisi pingsan.
Ya rabbi, jadikanlah kami hamba-Mu yang lunak hatinya, dan mencintai mereka yang lunak hatinya.

Sumber : [http://kisahmuslim.com/]
Friday, 19 September 2014
Khalifah Harun Al Rasyid Ketika Mendengar Al Qur'an

Khalifah Harun Al Rasyid Ketika Mendengar Al Qur'an

Dia adalah khalifah Abu Ja’far Harun bin al-Mahdi Muhammad bin al-Mansur Abu Ja’far Abdullah bin Muhmma bin Ali bin Abdullah bin Abbas al-Hasyimi al-Abbasi.
Dia termasuk raja terbaik pada masa kekhalifahan Abbasiah, terkenal dengan keshalehan, dan bijaksana, namun beliau juga seorang pemalu. Beliau pernah turut serta turun ke medan jihad dan berperang. Seorang laki-laki Quraisy yang pemberani, memiliki pendapat yang jitu, fasih bahasanya, berwawasan, dan memiliki kecakapan dalam tugas-tugas kenegaraan. Paza zaman pemerintahannya terjadi beberapa penaklukkan, di antaranya penaklukkan kota Heraclitos. Beliau meninggal saat berperang di Khurasan pada tahun 193 H (Siyar A’lam an-Nubala).
Ubaidillah al-Qawariri berkata, “Ketika Harun al-Rasyid bertemu dengan Fadhil, Fadhil berkata kepadanya, ‘Wahai orang tampan, engkaulah yang bertanggung jawab atas umat ini’.”
Laits juga berkata kepada kami (dari Mujahid), “Dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali.” (QS. Al-Baqarah: 166) Fadhil berkata, ‘Maksudnya adalah hubungan yang ada di antara manusia di dunia.’ Lalu Khalifah Harun al-Rasyid pun menangis tersedu-sedu. Keadaan hari itu benar-benar hadir dalam benaknya dan mempengaruhi jiwanya.
Tafsir Ayat:
Ibnu Jarir berkata, “Interpretasi yang benar terhadap firman AllahSubhanahu wa Ta’ala, ‘Dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali, adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala meberi tahu bahwa orang-orang kafir yang menzhalimi diri mereka sendiri dan mati dalam keadaan kafir, mereka akan terputus dari segala harta benda dan semua pengikut dan pembela yang setia kepada mereka. Dengan demikian mereka bertanggung jawab segala amal mereka sendiri karena terputusnya hubungan ini.
Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi tahu dalam kitab-Nya bahwa sebagian dari mereka akan saling melaknat lainnya. Setan akan berkata kepada para pengikutnya ‘Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamu pun sekali-kali tidak dapat menolongku.’ (QS. Ibrahim: 22). Mereka akan saling bermusuhan pada hari itu kecuali orang-orang yang bertakwa.
Alla Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
إِنَّا كَذَلِكَ نَفْعَلُ بِالْمُجْرِمِينَ {34} إِنَّهُم كَانُوا إِذَا قِيلَ لَهُمْ لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ يَسْتَكْبِرُونَ {35}
“Dan tahanlah mereka (di tempat perhentian) karena sesungguhnya mereka akan ditanya, ‘Kenapa kamu tidak tolong-menolong?’” (QS. Ash-Shaffat: 24-25)
Seorang diantara mereka tidak dapat mengambil manfaat (pertolongan) dari keturunan dan kerabatnya, meskipun keturunannya adalah wali AllahSubhanahu wa Ta’ala.
Mengenai hal ini Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَمَاكَانَ اسْتِغْفَارُ إِبْرَاهِيمَ لأَبِيهِ إِلاَّ عَن مَّوْعِدَةٍ وَعَدَهَآ إِيَّاهُ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ أَنَّهُ عَدُوٌّ للهِ تَبَرَّأَ مِنْهُ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لأَوَّاهٌ حَلِيمٌ
“Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri dari padanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun.” (QS. At-Taubah: 114).
Allah juga memberitahu bahwa amal-amal mereka akan menjadi penyesalan bagi mereka, karena semua yang akan mereka terima di akhirat merupakan akibat atas perbuatan mereka di dunia. Pemutusan amal dan pahala bagi orang-orang kafir dikarenakan oleh perbuatannya yang cenderung menyalahi kewajiban untuk taat kepada-Nya atau bertentangan dengan ridha-Nya.
Jadi, tidak ada kerabat yang dapat menolong mereka saat kembali menghadap Allah. Para kerabat tidak dapat membela mereka dari balasan yang Allah timpakan. Itulah maksud hubungan bagi orang-orang kafir akan terputus.
Kisah lainnya, suatu hari Khalifah Harun al-Rasyid duduk-duduk bersama para sahabat dan para menterinya, tiba-tiba datang seorang Yahudi yang mengatakan, “Bertakwalah engkau kepada Allah!”
Serta merta Harun al-Rasyid turun dari tempat duduknya dan bersujud kepada Allah. Para sahabat dan para menterinya mengatakan, “Ini orang Yahudi, tidak perlu dipedulikan ucapannya.” Mungkin menurut para sahabat beliau orang Yahudi ini hanya cari gara-gara, karena dia sendiri sangat jauh dari ketakwaan kepada Allah, hal itu terbukti dengan kekafirannya.
Namun Harun al-Rasyid mengatakan, “Aku takut termasuk dalam ayat
وَإِذَا قِيلَ لَهُ اتَّقِ اللهَ أَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِاْلأِثْمِ فَحَسْبُهُ جَهَنَّمُ وَلَبِئْسَ الْمِهَادُ
“Dan apabila dikatakan kepadanya: ‘Bertakwalah kepada Allah’, bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya.” (QS. Al-Baqarah: 206)
Demikianlah keadaan Harun al-Rasyid, seorang khalifah yang mulia, yang kekuasaannya terbentang luas dari daratan Benua Asia hingga ujung Benua Afrika, akan tetapi dengan kemuliaan tersebut beliau tetaplah seorang yang rendah hati dan sangat takut kepada Allah. Bagaimana dengan kita yang kekuasaan sejengkal bumi pun tidak kita miliki, akan tetapi hati kita begitu keras, jauh dari ketundukan dan rasa takut kepada Allah. Mudah-mudahan Allah memberi taufik kepada kita untuk mengamalkan apa yang Dia cintai dan ridhai.

[http://kisahmuslim.com/]
Al Qur’an Dan Petualangan Canggih Kura-Kura

Al Qur’an Dan Petualangan Canggih Kura-Kura

“Sesungguhnya tuhanmu hanyalah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu,” (QS. Thaahaa: 98).
KURA-kura, hewan yang tidak asing lagi di telinga kita. Ciri yang paling mudah untuk dilihat adalah tempurung yang menjadi rumah sekaligus tempurungnya. Hewan yang berjalan sangat lamban ini rupanya menyimpan banyak keunikan, termasuk petualangannya di alam bawah laut.
Banyak penelitian telah mengemukakan bagaimana para kura-kura berpindah kembali ke tempat asalnya setelah selama 10 tahun mengembara lautan. Tentang pengembaraannya itu, bagaimana pun para kura-kura tidak hanya kembali ke tempat asalnya,tetapi mereka juga dapat menemukan jalan untuk pulang setelah mengembara. Semua tahu bahwa dalam menemukan jalannya setiap saat, ciptaan-ciptaan ini menunjukan kecerdasan yang luar biasa.
Beberapa pendapat mengalami kesulitan dalam maslah petualangan canggih kura-kura ini. Manusia saja belum tentu mampu, jika pergi ke suatu tempat pertama kalinya lalu selama berpuluh-puluh tahun kembali lagi ke tempat asal tanpa bertanya atau tersesat. Namun kura-kura ternyata mampu melakukan hal tersebut.
Tentu saja tidak mungkin untuk melakukan semua ini tanpa bantuan alat-alat teknologi. Tentu tidak masuk akal jika membayangkan bahwa kura-kura bisa melakukan hal yang sama dengan manusia.
Dalam jangka waktu penelitian tentang kura-kura masih tidak jelas untuk dipahami. Bahkan jika kita tahu bagaimana mereka bisa melakukan hal ini, ternyata sistem yang mereka lakukan belum berkembang dengan sendirinya.
Allah menciptakan segala sesuatu di dunia ini dan membuktikannya dengan kecerdasan-Nya yang kekal di setiap sudut di dunia ini. Allah memberi pada siapa yang Dia kehendaki sesuai dengan pengetahuan-Nya sesuai yang Dia inginkan. Barang siapa yang mengingkari Allah, mereka akan menemukan tidak ada tempat lain,bahkan jika mereka mengadakan penelitian sepanjang hidup mereka. Dijelaskan dalam Al-Qur’an bahwa tidak ada lagi Tuhan (selain Allah). 


[http://www.islampos.com/miracleofquran]
Tuesday, 16 September 2014
Kisah Luqmanul Hakim dalam Al Qur'an

Kisah Luqmanul Hakim dalam Al Qur'an

Ibnu Katsir mengatakan bahwa Luqmanul Hakim—yang ada didalam Al Qur’an—bernama Luqman bin ‘Unqa bin Sidran. Ada juga yang mengatakan bahwa dia adalah Luqman bin Tsaran sebagaimana dikisahkan oleh as Suhailiy dari Jarir dan al Qutaibiy. As Suhailiy juga mengatakan bahwa Luqman adalah orang Nubiyan dari penduduk Ailah.
Menurut Ibnu Katsir juga bahwa Luqman adalah seorang lelaki shaleh, ahli ibadah, pengetahuan dan hikmah yang luas. Ada yang mengatakan bahwa dia adalah seorang hakim pada zaman Daud as. Wallahu A’lam.
Sofyan Ats Tsauriy dari al Asy’ats dari Ikrimah dari Ibnu Abbas berkata, ”Luqman adalah seorang budak Habasyah yang juga berprofesi sebagai tukang kayu.” (al Bidayah wa an Nihayah juz II hal 146)
Jumhur ulama berpendapat bahwa Luqmanul Hakim bukanlah seorang Nabi sebagaimana ditunjukkan oleh berbagai atsar yang dikutip oleh Ibnu Katsir didalam kitab tafsirnya.
Sofyan ats Tsauriy mengatakan dari al Asy’ats dari Ikrimah dari Ibnu Abbas berkata bahwa Luqman adalah seorang budak dari Habasyah yang berprofesi sebagai tukang kayu.
Qatadah mengatakan dari Abdullah bin az Zubeir: Aku bertanya kepada Jabir bin Abdullah,”Apa pendapatmu tentang Luqman?’ dia menjawab,”Dia adalah seorang yang pendek yang berasal dari Naubah.
Yahya bin Said al Anshariy dari Said bin al Musayyib berkata, ”Luqman seorang hitam dari Mesir yang kuat dan telah diberikan Allah hikmah namun tidak kenabian.
Syu’bah berkata dari Hakim dari Mujahid, ”Luqman adalah seorang hamba yang shaleh namun bukan seorang nabi.
Al A’masy berkata: Mujahid berkata, ”Luqman adalah seorang hamba yang hitam namun bijak kedua bibirnya dan terbelah kedua kakinya.
Ibnu Hatim mengatakan bahwa Abu Zur’ah telah bercerita kepada kami, Shafwan telah bercerita kepada kami, al Walid telah bercerita kepada kami, Abdurrahman bin Yazid telah bercerita kepada kami dari Jabir berkata, ”Sesungguhnya Allah telah mengangkat Luqmanul Hakim dengan hikmahnya. Seorang lelaki yang sudah mengenal dirinya sebelumnya pernah melihatnya (didalam sebuah majlis manusia, pen) bertanya kepadanya,”Bukankah engkau adalah budak dari Bani Fulan yang menggembalakan kambing kemarin?’ Luqman menjawab,’Ya.’ Lelaki itu berkata,’Apa yang membawaku menyaksikanmu (hari ini)?’ Luqman berkata,’Takdir Allah, menunaikan amanah, jujur didalam perkataan dan meninggalkan apa-apa yang tidak berguna.” (Tafsir al Quran al Azhim juz XII hal 333 – 335)
Dinamakannya surat Luqman dengan Luqman dikarenakan surat itu mengandung berbagai wasiat dan nasehat yang disampaikan Luqman kepada anaknya.
Adapun sebab nuzul dari turunnya ayat-ayat yang memuat tentang wasiat-wasiat Luqman tersebut didalam surat Luqman: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman : 13 – 14)
Maka para mufasir berpendapat bahwa ayat ini turun terhadap permasalahan Sa’ad bin Abi Waqash. Tatkala dirinya memeluk islam lalu ibunya mengatakan kepadanya, ”Wahai Sa’ad telah sampai informasi kepadaku bahwa engkau telah condong (kepada agama Muhammad). Demi Allah aku tidak akan berteduh dari teriknya matahari dan angin yang berhembus, aku tidak akan makan dan minum hingga engkau mengingkari Muhammad saw dan kembali kepada agamamu sebelumnya.” Sa’ad adalah anak lelaki yang paling dicintaniya. Namun Sa’ad engan untuk itu. Dan ibunya menjalani itu semua selama tiga hari dalam keadaan tidak makan, tidak pula minum serta tidak berteduh sehingga Sa’ad pun mengkhawatirkannya. Lalu Sa’ad datang menemui Nabi saw dan mengeluhkan hal itu kepadanya maka turunlah ayat ini yang terdapat didalam surat Luqman dan al Ahqaf.
Juga diriwayatkan oleh Abu Sa’ad bin Abu Bakar al Ghazi berkata bahwa Muhammad bin Ahmad bin Hamdan telah berkata kepada kami dan berkata bahwa Abu Ya’la telah memberitahu kami dan berkata bahwa Abu Khutsaimah telah memberitahu kami dan berkata bahwa al Hasan bin Musa telah memberitahu kami dan berkata bahwa Zuhair telah memberitahu kami dan berkata bahwa Samak bin Harb telah memberitahu kami dan berkata bahwa Mus’ab bin Sa’ad bin Abi Waqash dari ayahnya berkata,”Ayat ini turun tentang diriku.” Lalu dia berkata,”Ibu Sa’ad telah bersumpah untuk tidak berbicara selama-lamanya sehingga dirinya (Sa’ad) mengingkari agamanya (islam). Dia tidak makan dan minum. Ibu berada dalam keadaan seperti itu selama tiga hari sehingga tampak kondisinya menurun. Lalu turunlah firman Allah وَوَصَّينا الإِنسانَ بِوَالِدَيهِ حُسنا (Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya). (HR. Muslim dari Abu Khutsaimah). (Asbab Nuzul Al Qur’an hal 123)
Wallahu A’lam
Sumber : [eramuslim.com]
Saturday, 13 September 2014
Jika Orang Tua Menginginkan Anak Penghafal Al Qur’an

Jika Orang Tua Menginginkan Anak Penghafal Al Qur’an


إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

”Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya..” 
(QS. Al Hijr : 9)

Sudah merupakan janji Allah, bahwa Al Qur'an akan dipelihara Allah, diantaranya, di dada orang-orang muslim. Begitu banyak bukti, begitu banyak kisah tentang para penghafal Al Qur'an dari mulai zaman Rasulullah hingga kini. Dari berbagai macam warna kulit, ras, dan bangsa, semuanya ada yang menjadi penghafal Al Qur'an.

Begitu pun saat ini, di mana menghafal Al Qur'an menjadi trend. Banyak orang mau menghafal Al Qur’an. Banyak pula para orang tua yang berlomba-lomba memasukkan anaknya di sekolah-sekolah penghafal Al Qur'an. Tapi tidak sedikit juga orang yang mengatakan, “Apakah aku bisa menghafal Al Qur'an? Apakah aku bisa membuat anak-anakku menjadi penghafal Al Qur'an?” Kalau semua orang berazzam mau menghafal Al qur'an, pertanyaannya apakah semua orang mau menjalani prosesnya, proses sebagai orang tua bagi anak-anak penghafal Al Qur'an.

“Semua itu ada prosesnya, dan proses bagi orang tua yang anaknya penghafal Al Qur'an itu prosesnya luar biasa. Allah tidak akan memberi pahala yang besar kecuali liku-likunya juga luar biasa”, tutur Dr. Sarmini, pendiri Pesantren Utrujah, dalam sharing bersamanya di TK Islam Terpadu Al'Ibrah (28/3).

Bagaimana liku-likunya orang menjadi syahid tidak serta merta tanpa bantuan Allah pula. Seperti sahabat Khalid bin Walid yang mengharap syahid tapi meninggal di tempat tidur walau insya Allah mendapat pahalanya. Allah sudah menjanjikan 70 syafaat yang diberikan untuk keluarganya bagi mereka yang mati syahid. Sedangkan, bagi mereka yang penghafal Al Qura'an 40 syafaat.

Jika para orang tua memasrahkan begitu saja anak-anak mereka pada sekolah tanpa mendampinginya di rumah dengan menjaga muroja'ah dan mengkondisikan lingkungan anak dengan Al Qur'an serta bagaimana visi misi keluarga tersebut, tentu sangat bertentangan. Apakah mau jika hanya sekolah yang mendapat pahala. Hal ini dapat dilakukan dengan mengaitkan segala aktivitas dengan Al Qur'an. Sebagai contoh, anak-anak diajak untuk melihat wisudawan-wisudawati yang ada di Gaza agar mereka tahu bahwa yang mereka lakukan juga dilakukan oleh banyak anak di berbagai belahan dunia.

Kita punya tujuan lebih jauh yaitu menjayakan Al Qur'an. Jaya di atas generasi anak-anak kita. Jika generasi kita tidak layak, tidak loyal, maka Allah akan menggantikan dengan umat yang lebih loyal, lebih baik. “Tentu kita tidak ingin hal ini terjadi. Kita ingin memantaskan di hadapan Allah, ‘Ya Allah, ini anakku siap’. Tentu kita harus memadankan, melayakkan, memantaskan di hadapan Allah”, imbuh beliau. Oleh karena itu, kita harus menyiapkan keluarga-keluarga Qur'ani.

Bagaimana kita membangun kampung kita agar seperti yang ada di Gaza, kampung 0% buta huruf Al Qur'an. Ini harus menjadi agenda utama kita daripada 0% buta huruf bahasa Indonesia. Barangsiapa yang berkonsentrasi dan disibukkan oleh urusan Allah tanpa meminta urusan dunia, Allah akan memberikan urusan dunia itu tanpa diminta. Barangsiapa yang hanya mengurusi dunia, akan disulitkan. Contohnya, sholat Dhuha. Sering kali kita lupa bahwa yang menjadikan lancar bukan shalatnya tetapi Allah. Begitu pula dengan menghafal Al Qur'an, harus jelas kita sampaikan kepada anak-anak, mengapa harus menghafal Al Qur'an agar mereka bangga menghafal Al Qur'an. Kita harus mau membayar harganya. Jika anak berhasil sekian juz apa kita mau mendampinginya di rumah karena menjadi keluarga penghafal Al Qur'an luar biasa tantangannya tapi luar biasa berkahnya, banyak indahnya. Betapa waktu sangat berkah karena tidak sempat melakukan hal yang remeh temeh tidak ada gunanya.

Saat Dr. Sumarni bertanya ke salah seorang anak yang menghafal Al Qur'an apa ada kesulitan memahami pelajaran lain, ternyata tidak. Bahkan justru itu yang membuat anak konsentrasi, stabil, dan beradab. Anak lebih mudah diberi tahu. Dengan menghafal Al Qur'an, luar biasa kestabilan emosi anak. Beberapa anak yang masih terpaksa tidak perlu dipaksa. Biarlah berjalan alami saja karena biasanya jika sudah menambah hafalan, mereka akan merasa cinta dengan sendirinya. Anak dengan mental seperti itu sangat mudah untuk diberi pengertian.

Bukan hanya tentang metode yang menyenangkan yang mana yang kita pilihkaan untuk anak-anak, akan tetapi lebih pada bagaimana menanamkan ke mereka bahwa menghafal Al Qur'an itu yang mereka perlukan dalam hidup mereka. Mengapa hal ini dilakukan, tidak lain agar anak memiliki kemandirian, rasa ingin menghafal dan itu yang harus dicanangkan. Jadi, jika para orang tua menginginkan anak-anaknya menjadi luar biasa sebagai penghafal Al Qur'an, mereka harus mau menjalani proses yang luar biasa pula.



Sumber : [http://www.bersamadakwah.com/]
Thursday, 11 September 2014
Jin Pun Ikut Mengkhatamkan Al Qur`an Tiap Jumat

Jin Pun Ikut Mengkhatamkan Al Qur`an Tiap Jumat


ABU IMRAN AT TAMAR suatu saat mendatangi masjid Al Hasan Al Hafri di saat menjelang shubuh. Namun masjid tertutup pintunya, sedangkan dari dalam ia mendengar suara Al Hasan Al Hafri berdoa sedangkan banyak yang mengamini doanya.
Abu Imran pun menunggu sambil duduk di depan pintu masjid, hingga akhirnya doa Al Hasan Al Hafri berhenti dan ia mengumandangkan adzan, selanjutnya pintu masjid pun dibuka olehnya. Abu Imran pun masuk, namun ternyata ia mendapati masjid sepi dari manusia.
Setelah itu Abu Imran pun mengisahkan apa yang ia alami kepada Al Hasan Al Hafri, Al Hasan pun menjawab,”Mereka adalah Jin penduduk An Nushibin, yang ikut bersamaku untuk menghatamkan Al Qur`an setiap malam Jumat”. (Shifat Ash Shafwah, 4/446)
Jika demikian apa yang dilakukan para jin Muslim, bagaimana dengan kita?


Sumber : [http://www.hidayatullah.com/]
Saturday, 14 June 2014
Alqur’an sebagai obat

Alqur’an sebagai obat


Salah satu nikmat dari Allah Azza wajalla, ketika Allah Subhaanahu wata’aala, memberikan obat dari penyakit apa saja yang diderita oleh seorang hamba.

Telah disebutkan dalam sahih Bukhari dari hadits Abu Hurairah Radhiallohu Anhu bahwa Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam, bersabda:

ما أَنْزَلَ الله دَاءً إلا أَنْزَلَ له شِفَاءً

“Tidaklah Allah menurunkan satu penyakit melainkan Allah telah menurunkan untuknya obat penyembuh.”

(HR.Bukhari,no:5354)

Demikian pula disebutkan dalam sahih Muslim dari hadits Jabir radiallohu anhu, bahwa Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam, bersabda:

لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ فإذا أُصِيبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللَّهِ عز وجل

“Setiap penyakit ada obatnya, jika obat itu sesuai dengan penyakitnya, akan sembuh dengan izin Allah Azza wajalla,.”

(HR.Muslim,no:2204)

Disebutkan pula dari hadits Usamah bin Syarik radiallohu anhu, berkata :

Telah datang seorang Baduwi kepada Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam, lalu berkata:  Wahai Rasulullah, Siapakah manusia terbaik? Beliau menjawab: yang paling baik akhlaknya. Lalu Ia bertanya lagi: Wahai Rasulullah, Apakah boleh kami berobat? Jawab Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam, :

تَدَاوَوْا فان اللَّهَ لم يُنَزِّلْ دَاءً ألا أَنْزَلَ له شِفَاءً عَلِمَهُ من عَلِمَهُ وَجَهِلَهُ من جَهِلَهُ

“Berobatlah wahai hamba Allah, sesungguhnya Allah tidak menurunkan satu penyakit melainkan Allah menurunkan obat untuknya, ada yang mengetahuinya dan ada pula yang tidak mengetahuinya.”

 Dalam riwayat lain dengan lafaz:

إِنَّ اللَّهَ عز وجل لم يُنْزِلْ دَاءً إِلا أَنْزَلَ له دَوَاءً غير دَاءٍ وَاحِدٍ قالوا يا رَسُولَ اللَّهِ وما هو قال الْهَرَمُ

“Sesungguhnya Allah Azza wajalla, tidak menurunkan satu penyakit melainkan Allah menurunkan untuknya obat, kecuali satu penyakit”. Mereka bertanya: apa itu wahai Rasulullah?, Beliau menjawab: “Pikun”. (HR.Ahmad (4/278), lafazh yang kedua diriwayatkan oleh Abu Dawud (3855), Thabarani dalam al-kabir (1/181), Ibnu Hibban (486), Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (4/220), Al-Humaidi dalam musnad (824), Al-Mukhtarah (4/169), disahihkan Al-Albani dalam shahih al-jami’,no:2930)

Penyakit bodoh dengan bertanya

Hadits ini mencakup berbagai macam penyakit hati, rohani dan jasmani demikian pula penawarnya. Nabi Shallallohu ‘alaihi wasallam, telah menyebutkan bahwa kejahilan merupakan sebuah penyakit, dan Beliau menerangkan obatnya dengan bertanya kepada para ulama. Allah Azza wajalla, berfirman:

فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

“Bertanyalah kepada ahlinya jika kalian tidak mengetahui.” (QS.An-Nahl:43, Al-Anbiya:7)

Disebutkan dari hadits Jabir radiallohu anhu, berkata: kami keluar dalam satu perjalanan safar, lalu salah seorang dari kami dijatuhi batu yang melukai kepalanya. Lalu dia dalam keadaan junub, maka dia bertanya kepada sahabtnya: apa menurut kalian ada keringanan bagiku untuk bertayammum? Mereka menjawab: Kami tidak mendapati keringanan bagimu jika engkau sanggup menggunakan air. Maka iapun mandi, akhirnya ia mati. Tatkala kami mendatangi Nabi Shallallohu ‘alaihi wasallam,  , Beliau dikabari tentang hal itu, maka Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam, bersabda:

“Mereka telah membunuhnya, Semoga Allah membunuh mereka (Beliau mengucapkannya sebagai bentuk hardikan, pent). Tidakkah mereka bertanya jika mereka tidak mengetahui? Sesungguhnya obat dari kejahilan adalah bertanya.”

(HR.Abu Dawud (336), dihasankan oleh Al-Albani dalam sahih Abu Dawud)

Maka Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam, memberitakan bahwa kejahilan merupakan penyakit, dan obatnya adalah bertanya.

Allah Subhaanahu wata’aala, juga mengabarkan bahwa Al-qur’an merupakan obat. Firman-Nya:

وَلَوْ جَعَلْنَاهُ قُرْآنًا أَعْجَمِيًّا لَقَالُوا لَوْلَا فُصِّلَتْ آيَاتُهُ أَأَعْجَمِيٌّ وَعَرَبِيٌّ قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ

“Dan jikalau Kami jadikan Al Qur’an itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah  dalam bahasa asing dan bahasa  Arab? Katakanlah: "Al Qur’an itu adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang mu'min.” (QS.Fusshilat:44)

Allah Azza wajalla, juga berfirman:

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ

“Dan Kami menurunkan Al-Qur’an yang merupakan obat dan rahmat bagi kaum mukminin.”

(QS.AL-Isra: 83)

Kata (من) “min” di dalam ayat ini untuk menjelaskan jenis al-qur’an, bukan untuk menerangkan sebagian al-qur’an, sebab al-qur’an seluruhnya merupakan obat sebagaimana yang telah dijelaskan pada ayat yang pertama. Al-Qur’an merupakan obat dari penyakit kejahilan dan keraguan, dan Allah Azza wajalla, tidaklah menurunkan dari langit sebuah obat penyembuh yang lebih bermanfaat dan lebih dahsyat dan lebih manjur dalam menghilangkan penyakit daripada Al-Qur’an. Telah disebutkan dalam dua kitab sahih (Bukhari dan Muslim) dari hadits Abu Sa’id AL-Khudri radiallohu anhu, berkata : ada beberapa sahabat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam sedang melakukan perjalanan safar, lalu mereka singgah di salah satu kampung Arab dan mereka meminta agar dijamu sebagai tamu, namun penduduk tersebut enggan menjamu mereka. Maka kepala kampung tersebut sedang sakit disebabkan sengatan serangga, lalu mereka berusaha mencari penawarnya, namun tidak memberi manfaat sama sekali. Sebagian mereka mengatakan: Kalau seandainya ka;ian mendatangi sekelompok orang tersebut yang sedang singgah di kampung ini, semoga saja diantara mereka ada sesuatu yang bermanfaat. Maka merekapun mendatangi para sahabat, dan berkata: Wahai s
sekelompok orang, sesungguhnya pimpinan kami sedang sakit disengat serangga, dan kami telah berusaha dengan segala cara namun tidak memberi hasil yang bermanfaat, apakah diantara kalian memiliki sesuatu? Sebagian sahabat menjawab: Demi Allah saya bisa melakukan ruqyah, akan tetapi kami meminta kalian menjamu kami namun kalian tidak melakukannya. Maka saya tidak akan meruqyahnya hingga kalian memberi upah untuk itu. Maka merekapun sepakat untuk memberikan beberapa ekor kambing. Maka berangkatlah (Abu Sa’id) untuk meruqyah dengan mengeluarkan ludah kecil sambil membaca “Alhamdulillahi Rabbil Alamin” (Surah al-fatihah, pent). Maka tiba- tiba ia seperti orang yang lepas dari ikatan, dan ia segera berjalan dalam keadaan tidak merasa sakit. Maka merekapun segera menunaikan kesepakatan upah yang telah menjadi kesepakatan mereka. Sebagian ada yang berkata: berbagilah (dari upah tersebut), Namun yang meruqyah berkata: Kami tidak melakukannya hingga kami mendatangi Nabi Shallallahu ALaihi Wasallam dan menceritakan kejadian sebenarnya, lalu kami menunggu apa yang Beliau perintahkan. Lalu merekapun mendatangi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan mennceritakan hal itu. Maka Beliau bersabda:

“Bukankah kalian mengetahui bahwa surah itu merupakan ruqyah? Kalian telah benar. Bagilah upah kalian, dan ikut sertakan aku dalam pembagian itu.” (Muttafaq Alaihi)

Perhatikan, obat ini memberi pengaruh pada penyakit tersebut dan menghilangkannya seperti tidak terjadi apa- apa. Ini merupakan obat yang paling mudah dan ringan, jika seandainya seorang hamba berobat dengan surah al-fatihah, maka dia akan melihat pengaruhnya yang dahsyat dalam menyembuhkan.

Berkata Ibnul Qayyim Rahimahullah:

“Aku tinggal di Makkah beberapa lama dalam keadaan aku terserang beberapa penyakit yang aku tidak mendapatkan dokter dan tidak pula obat. Maka aku mengobati diriku dengan surah al-fatihah, maka akupun melihat sebuah pengaruh yang menakjubkan. Maka akupun melakukan hal itu kepada orang yang menderita sakit, sehingga banyak diantara mereka yang sembuh dalam waktu cepat.

Namun disini ada hal yang harus diperhatikan yaitu: bahwa zikir- zikir, ayat- ayat dan doa- doa yang digunakan sebagai penyembuh dan dijadikan sebagai ruqyah pada asalnya bermanfaat dan menyembuhkan. Namun harus pula dibantu dengan kesiapan lokasi yang siap menerima penyembuh tersebut, kekuatan tekad dari pelaku, demikian pula pengaruhnya. tidak memberi kesembuhan disebabkan lemahnya pengaruh pelaku, atau lokasi yang dituju tidak siap menerima, atau hal lain yang memiliki kekuatan untuk mencegah kemanjuran obat tersebut, seperti halnya obat- obat yang lain terhadap penyakit- penyakit jasmani, dimana satu obat tidak memberi pengaruh disebabkan karena tabiat tubuhnya yang tidak siap menerima obat tersebut, atau hal lain  yang memiliki kekuatan dalam mencegah pengaruh obat itu. Sebab jika tabiat tubuh siap menerima obat tersebut secara sempurna, maka manfaatnya bagi jasmani sesuai kesiapannya dalam menerima obat itu, maka demikian pula halnya hati jika siap menerima ruqyah dan ta’awwudz secara sempurna, dikuatkan lagi oleh si peruqyah yang memiliki jiwa dan upaya yang kuat dalam memberikan pengaruh hilangnya penyakit.”

Doa, menolak bala

Demikian pula doa, merupakan sebab yang paling kuat dalam menolak segala hal yang dibenci, namun terkadang tidak memiliki pengaruh disebabkan lemahnya doa tersebut, karena doa yang dipanjatkan merupakan doa yang dibenci Allah, karena mengandung permusuhan. Atau disebabkan karena lemahnya hati yang tidak menghadap kepada Allah Ta’ala dan tidak konsentrasi ketika berdoa, keadaannya seperti busur yang sangat renggang, sehingga menyebabkan lemparan anak panah pun menjadi lemah, atau ada penghalang yang menyebabkan tidak terkabulnya doa, sepert makan makanan yang haram, hati yang telah tertutup dengan noda- noda dosa, dan kelalaian serta syahwat yang lebih mendominasi dan menguasai hati tersebut. Sebagaiman ayang disebutkan dalam mustadrak Al-Hakim dari hadits Abu Hurairah Radhiallahu Anhu dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالْإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَجِيبُ دُعَاءً من قَلْبٍ غَافِلٍ لَاهٍ

“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan kalian  yang doa itu terkabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidaklah menerima doa yang berasal dari hati orang yang lalai lagi tidak konsentrasi.” (HR. Tirmidzi, no:3479, Al-Hakim dalam mustadrak: 1/670. Dihasankan Al-Albani dalam sahih al-jami’: 245)

 Demikian pula disebutkan dalam sahih Muslim dari hadits Abu Hurairah Radhiallahu Anhu berkata: bersabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam :

أَيُّهَا الناس إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إلا طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فقال ) يا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا من الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إني بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ ( وقال ) يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا من طَيِّبَاتِ ما رَزَقْنَاكُمْ ( ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إلى السَّمَاءِ يا رَبِّ يا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu Maha Baik, dan Allah tidak menerima kecuali yang baik, dan sesungguhnya Allah memerintahkan kaum mukminin sebagaimana Allah memerintahkannya kepada para rasul. Firman-Nya:

“Wahai sekalian para rasul, makanlah dari yang baik dan beramallah dengan amalan saleh, sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kalian perbuat.”

Dan firman-Nya:

“Wahai orang- orang yang beriman,makanlah dari yang baik dari rezki yang kami berikan kepada kalian.”

Lalu Beliau menyebutkan tentang seorang lelaki yang melakukan perjalanan safar yang panjang, dalam keadaan kusut penuh dengan debu, sambil menengadahkan kedua tangannya kearah langit dan berkata: Wahai Rabb-ku...wahai Rabbku. Namun ternyata makanannya dari hasil yang haram, minumnya dari hasil yang haram, pakaiannya dari hasil yang haram, dan dipenuhi dengan hal- hal yang haram, bagaimana mungin doanya terkabulkan?.” (HR.Muslim:1015)

Abdullah bin Imam Ahmad menyebutkan dalam kitab “Zuhud” karya ayahnya:  bahwa suatu ketika Bani Israil tertimpa musibah, maka merekapun keluar menuju ke sebuah tempat. Maka Allah mewahyukan kepada nabi-Nya dan mengabarkan kepadanya: bahwa kalian (Bani Israil) keluar menuju sebuah tanah lapang dengan tubuh yang najis, lalu kalian mengangkat telapak tangan kalian kepadaku yang telah kalian lumuri dengan menumpahkan darah, dan kalian memenuhi rumah kalian dengan perkara yang haram. Lalu tatkala kemarahan-Ku yang sangat terhadap kalian, (kalian datang menghadap-Ku), tidak semakin menambah kalian terhadap melainkan semakin jauh.”

Berkata Abu Dzar: cukuplah ketaatan bersama doa, seperti makanan yang cukup dengan garam.”

(Dikutip dari kitab: Al-Jawab Al-Kafi karya Ibnul Qayyim dengan beberapa perubahan.)


Tuesday, 18 March 2014
no image

MP3 Murottal Terjemah Indonesia



Pesan DVD Murottal Terjemah Indonesia

Hiasi hari-hari kita beraktivitas didepan komputer dengan mendengarkan MP3 Al Qur'an dengan Terjemah Indonesia ini.

Kami juga menyediakannya dalam media DVD. Bagi yang ingin mendapatkan DVD Murottal Terjemah Indonesia silahkan kirim sms :

MP3Terjemah # nama # alamat ke 081364515717

Harga : Rp. 100.000,- Gratis Ongkos kirim seluruh indonesia

Pengiriman menggunakan pos kilat dan pembayaran boleh dilakukan setelah paket DVD sampai dirumah. Ditransfer ke :

Bank Muamalat
a.n Pusat Al Quran
No. Rek 451 001 7286

Hasil penjualan DVD ini akan kami gunakan untuk Pembinaan penghafal Al Qur'an, anak yatim dan dhuafa yang kami lakukan.
Sunday, 6 October 2013
AL Qur'an Wardah Special for Women

AL Qur'an Wardah Special for Women

Rp 159,000.00
Syaamil Al-Qur`anSpecial for Woman Type Wardah ukuran A5 (14,3 x 20,6 cm) Al-Qur`an Specialfor Woman A5 dipersembahkan khusus untuk wanita yang berisi ciri dan indeks khusus pada ayat-ayat tentang wanita, yang dilengkapi pula dengan kisah sahabiyah yakni wanita-wanita yang di abadikan dalam Al-Qur`an. Merupakan varian terbaru dari Syaamil Al-Qur`an Special for woman sebelumnya. Produk ini merupakan pilihan berdasarkan ukuran, jenis cover dan warna serta bahan cover yang tampil lebih besar dari ukuran sebelumnya. Syaamil Al-Qur`an Special for Woman A5hadir dengan komposisi huruf yang lebih besar yang memudahkan dalam membaca. Sangat menyenangkan dan segmentif, dengan desain yang menarik dan pas untuk kaum wanita. Dilengkapi pula dengan 3 pita pembatas, 3 warnapita berbeda, 3 lembar pembatas multi guna dan suplemen buku doa dan dzikir sehari-hari.
Saturday, 5 October 2013
Al Qur'an Tajwid Damaskus B5

Al Qur'an Tajwid Damaskus B5

Rp 180,000.00
DAl Qur’an syaamil Type Bukhara (New Version) adalah Mushaf Quran Syamil portable dengan ukuran B5 yang praktis dibawa kemana-mana, dengan khat huruf yang lebih jelas. Dilengkapi dengan tajwid warna (full color) dan terjemahan lengkap bahasa Indonesia sehingga memudahkan untuk menemani ibadah Anda.
My First Al Qur'an

My First Al Qur'an

Rp 379,000.00
MY FIRST AL-QUR’AN Produk kreatif ini merupakan inovasi terbaru untuk segmentasi Anak-anak. Setelah lama tidak tidak mengeluarkan varian baru, kali ini Syaamil Al-Qur’an for Kid’s menghadirkan kembali kemudahan untuk buah hati Anda dengan menghadirkan MY FIRST AL-QUR’AN. Secara menyeluruh terdapat beberapa kemudahan yang akan didapat, yaitu: Khat tajwid lebih besar Terjemah Kementerian Agama RI Adab Membaca Al-Qur’an dengan ilustrasi cerita yang menarik Materi Sirah Nabawiyah. Dikemas dengan penyampaian yang ringan dan sederhana dalam judul materi JEJAK RASUL Peta sederhana. Penjelasan melalui gambar terhadap Jejak Rasul Materi Sekarang Aku Tahu, merupakan materi tematik ayat. Menggunakan bahasa yang ringkas. Doa-doa Harian. Tempat-tempat bersejarah umat Islam di dunia Tokoh-tokoh Islam di dunia Kamus 3 bahasa (Arab- Indonesia-Inggris) User Guide, memudahkan dalam memahami tata letak materi Ilustrasi menarik dan modern yang tidak membosankan My Fisrt Al-Qur’an dirancang unik dan menarik untuk buah hati kita sebagai Al-Qur’an pertama yang dimilikinya. My Fisrt Al-Qur’an sebagai jembatan interaksi buah hati kita dengan Al-Qur’an, dan menjadikan Al-Qur’an sebagai sahabat dalam kehidupannya.
Thursday, 3 October 2013
Al Qur'an Arafah (dilengkapi Usul Fiqh)

Al Qur'an Arafah (dilengkapi Usul Fiqh)

Rp 77,000.00
7 KEUNGGULAN 1. Kajian Usul Fiqih ini adalah intisari dan terapan secara benar pada ayat Al-Qur`an. 2. Cara penerapan pada mushaf ini adalah dengan memilih lafaz secara zahir dan ditinjau darisisi kajian usul fiqih. 3. Penerapan praktis, disertakan pula penjelasan ayat terkait dengan definisi dan rujukan yang jelas. 4. Paparan singkat dan tidak menjemukan, namun nuansa tafsirnya tetap kental dan tidak hilang. 5. Ayat-ayat yang diwarnai pada mushaf adalah keyword atau salah satu ayat yang mewakili satu kajian. 6. Pembaca juga bisa melihat letak tema kajian masing-masing padabagan di indeks mushaf ini. 7. Kajian berkisar 10 kajian tema utama pokok sebagai berikut. a)Amr - Nahi b)Mantuq - Mafhum c)Mujmal - Mubayyin d)Mutlaq - Muqayyad e) `Am - Khas f)`Am - Takhsis g) Sarih - Kinayah h) Haqiqat - Majaz i)Rukhsah - `Azimah j) Zahir - Ta`wil
Paket AlQur'an Miracle the Guidance + e-pen

Paket AlQur'an Miracle the Guidance + e-pen

Rp 1,638,000.00
Kini Hadir! Karya spektakuler dari Syaamil Quran, Miracle e-Pen the Guidance. Dilengkapi dengan AlQuran tajwid yang dilengkapi fitur yang memudahkan Anda mempelajari dan memahami Al-Qur`an, fleksibel, mudah dibawa, tersedia dalam berbagai varian. 1. Terdapat 4 Qori yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan 2. 5 Bahasa saritilawah (2 Bahasa Indonesia, Inggris, Mandarin) 3. 2 versi saritilawah (Ikhwan dan Akhwat) Nikmati ceramah spesial dari K.H. Yusuf Mansur di Miracle e-Pen the Guidance. Seluruh isi cetakan paket Al-Qur`an Miracle the Guidance dapat dibaca dengan pena elektronik atau e-pen
Wednesday, 2 October 2013
Quran Wanita Pelangi Cover Renda (Donker)

Quran Wanita Pelangi Cover Renda (Donker)

Rp 175,000.00
Mushaf Al-Burhan edisi Wanita, hadir dalam rangka mendekatkan kaum muslimin dan muslimat agar memiliki pandangan yang utuh tentang wanita berbasis pemahaman yang benar terhadap Kitab Al-Qur’an. * Ukuran A6 (10 x 14 cm) * Dengan khat naskah rasm utsmani dan terjemah Depag RI. * Cover Bludru. * Dengan 15 keunggulan : Al Quran dan terjemah 30 Juz lengkap Kertas Rainbow (6 warna) Al Quran quantum wanita Tajwid 8 warna Fiqih wanita 20 Sejarah wanita dalam Al Quran Gelar wanita dalam Islam Agenda Muslimah khatam Al quran Wanita yg Haram dinikahi Tabel ibadah rawatib wanita Tabel Ibadah Nawafil Wanita Ensiklopedi ayat-ayat wanita Tips tampil cantik sesuai sunnah 40 Hadits tentang wanita
Quran Wanita Pelangi Cover Renda (Hijau)

Quran Wanita Pelangi Cover Renda (Hijau)

Rp 175,000.00
Mushaf Al-Burhan edisi Wanita, hadir dalam rangka mendekatkan kaum muslimin dan muslimat agar memiliki pandangan yang utuh tentang wanita berbasis pemahaman yang benar terhadap Kitab Al-Qur’an. * Ukuran A6 (10 x 14 cm) * Dengan khat naskah rasm utsmani dan terjemah Depag RI. * Cover Bludru. * Dengan 15 keunggulan : Al Quran dan terjemah 30 Juz lengkap Kertas Rainbow (6 warna) Al Quran quantum wanita Tajwid 8 warna Fiqih wanita 20 Sejarah wanita dalam Al Quran Gelar wanita dalam Islam Agenda Muslimah khatam Al quran Wanita yg Haram dinikahi Tabel ibadah rawatib wanita Tabel Ibadah Nawafil Wanita Ensiklopedi ayat-ayat wanita Tips tampil cantik sesuai sunnah 40 Hadits tentang wanita
Copyright © 2012 Yayasan Amal Madani - Bersama merangkai potensi umat All Right Reserved
Designed by Odd Themes
Back To Top