Trending
Loading...
Tuesday 29 October 2013

MENELADANI HIJRAHNYA MUHAJIRIN (part 2)



MENELADANI HIJRAHNYA MUHAJIRIN (part 2)

“Berkelanalah, maka engkau akan dapatkan pengganti dari apa yang telah engkau tinggalkan dikampung halaman sana”. Itulah pepatah Arab yang menghembuskan semangat hijrah menuju kebaikan. Hasil yang akan kita dapat dari hijrah adalah apa yang kita targetkan sebelumnya. maka tidak mungkin seseorang mendapatkan sesuatu yang lebih baik setelah berhijrah apabila tak ada target dan program tertentu. Disinilah letak urgensi niat dalam hijrah bagi seorang mukmin. sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW.  yang diriwayatkan oleh Umar bin Khatthab, bahwasanya hijrah yang diniatkan karena Allah SWT, maka hasilnya adalah imbalan dari Allah SWT, dan apabila berhijrah karena dorongan lain-misalnya peluang bisnis dan wanita yang diimpikan-, maka hasil yang akan ia raih adalah poin yang ia targetkan. Inilah mengapa kondisi agama islam pada masa rosulullah setelah hijrah berkembang pesat dibanding sebelumnya, itu semua karena kejelasan target yang tak hanya berorientasi bumi, akan tetapi lebih jauh dari itu, yaitu memiliki dimensi langit.

Dari sana dapat kita ambil kesimpulan bahwa profil muhajirin yang kedua adalah berhijrah dengan segenap  jiwa dan raga.

Hal ini dapat kita identifikasi secara sederhana, yaitu dengan mengurai arti kata muhaajiriin pada ayat ke delapan surah Al Hasyr yang berasal dari kata haajara dengan tambahan mad setelah huruf pertama, seperti yang telah kita bahas sebelumnya.

Setiap hijrah yang dilakukan dengan sepenuh hati atau jiwa, tentu akan menyisakan perasaan yang menyesakkan, akan tetapi kaum muhajiriin mampu melewati kisah dramatis itu karena mereka memiliki target yang jelas, yaitu memperjuangkan hak mereka untuk bebas beriman dan menyembah Allah SWT, target itulah yang telah menghapus batas teritorial suatu daerah, karena mereka meyakini bahwasnya ruang dan waktu sejatinya adalah media yang disediakan oleh Allah SWT untuk dipergunakan oleh hambanya dalam rangka menegakan syariatNya sebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT “Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri[342], (kepada mereka) malaikat bertanya : "Dalam keadaan bagaimana kamu ini?". mereka menjawab: "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)". para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?". orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali” ,(QS  An Nisaa : 97).

Bersambung……

Ditulis oleh : Muhammad Hasan Hidayatullah

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2012 Yayasan Amal Madani - Bersama merangkai potensi umat All Right Reserved
Designed by Odd Themes
Back To Top