Trending
Loading...
Friday, 15 November 2013

Kisah 4 Mualaf Menemukan Islam karena Alquran



Salah satu nikmat tertinggi yang dianugerahkan Allah SWT kepada umatnya adalah iman. Hidayah-Nya turun dengan berbagai jalan yang kadang tak disangka-sangka.

Sahabat terdekat Rasulullah saw, Umar bin Khatab yang termasuk khulafaurasyidin bahkan mengalami sebuah perjalanan yang berliku untuk menemukan nikmat tersebut.

Diriwayatkan, Umar adalah seseorang yang berkarakter kuat dan keras. Pada suatu hari, ia mendatangi rumah Arqam dimana Rasulullah saw berada. Dia melangkahkan kaki dengan mantap penuh kebencian serta pedang terhunus untuk membunuh Muhammad saw.

Namun di tengah jalan, dia membelokkan arah ke rumah adiknya yang diketahuinya telah masuk Islam. Dengan penuh amarah, dia memergoki sang adik sedang membaca Alquran. Saat dirinya meminta lembaran Alquran itu, sang adik melarangnya dan meminta Umar untuk wudlu terlebih dahulu. Setelah wudlu, Umar membaca Surat Thaha, hingga kemudian hatinya yang keras menjadi lembut dan tumbuh keyakinan bahwa Tiada Tuhan selain Allah SWT dan Muhammad saw adalah utusan-Nya.

Alquran menjadi titik balik Umar menemukan keimanannya kepada Islam. Kisah seperti ini tak hanya terjadi pada Umar, di masa modern seperti saat ini pun, banyak orang 'terpilih' mendapatkan hidayah nikmat iman lewat Alquran. Berikut 4 contoh mualaf yang mendapatkan hidayah melalui kemukjizatan Alquran. Seperti apa kisah-kisah mereka?


1. Profesor James Frankel, Menangis saat Membaca potongan Ayat Alquran

Perjalanan keislaman seorang pria Amerika bernama James Frankel berawal saat dia membuka secarik kertas yang bertuliskan ayat-ayat Alquran yang diberikan oleh temannya, muslim Pakistan enam tahun sebelumnya. Dia membacanya terus menerus, hingga dia merasa menemukan semua jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dirinya, terutama tentang penguasaan bumi.

Seperti yang dikutip dari OnIslam, Senin (29/7/2013), beberapa kali saat dirinya membaca Alquran, ada getaran yang sangat kuat. "Ada satu saat, saya bisa merasakan air mata. Kadang aku juga merasakan bulu lengan dan kudukku rasanya berdiri," ceritanya.

Kemudian dia bertemu dengan teman-teman muslimnya. Di pertemuan yang santai itu mereka mengobrol tentang Tuhan dan Alquran. Dalam obrolan itu, Frankel mengatakan bahwa dia mempercayai bahwa Alquran memang wahyu dari Allah SWT. Tak hanya itu, dia juga menyatakan dirinya mempercayai bahwa Muhammad saw adalah utusan-Nya.

Seorang temannya yang mendengarkan ucapan Frankel kemudian berkata, "Kau kini menjadi seorang muslim."

Frankel mengaku terkejut. Hingga saat itu, dirinya hanya merasa menjadi seseorang yang telah mempercayai adanya Tuhan.

Namun, sang teman meyakinkannya jika Frankel telah yakin jika tiada Tuhan selain Allah SWT dan Nabi Muhammad saw adalah utusan-Nya, maka dirinya adalah seorang muslim.

Sejak saat itu, dirinya semakin banyak mempelajari Islam dari Alquran dan beberapa literatur. Hingga kemudian dia memantapkan diri untuk mengucapkan syahadat dan belajar salat pada sekitar tahun 1990-an.

Saat ini, James telah menjadi profesor di bidang perbandingan agama. Dia mengajarkan kelas Islam di Universitas Hawai.


2. Mendengar Lantunan Alquran Sang Majikan, PRT Asal Filipina Masuk Islam

Perempuan asal Filipina yang saat itu bernama Jennifer Berzon bekerja menjadi pekerja rumah tangga di sebuah keluarga muslim di Uni Emirat Arab (UEA), Keluarga Abdouli di Al Shamkha, Abu Dhabi.

Seperti yang dikutip dari The National, Senin (29/7/2013), selama bekerja di sana, dia mendapat perlakuan yang baik dari keluarga majikannya. Beberapa kali dirinya dibuat menangis tanpa tahu kenapa setiap mendengar lantunan ayat Alquran yang dibaca oleh keluarga majikannya.

"(Suara alunan Alquran) itu begitu mempesonakanku. Aku merasa cahaya masuk ke dalam hati dan jiwaku. Saya tak bisa menahan air mata yang keluar setiap kali mendengarnya," ujar perempuan yang setelah masuk Islam mengganti namanya menjadi Muslim Salma ini.

Salma masuk Islam pada Ramadan tahun 2012 lalu. Masa-masa yang berat dialami Salma memilih menjadi muslim. Saudaranya tak setuju dengan pilihannya, bahkan sempat mengancam Salma. Namun, beruntung dia memiliki suami yang menghargai keputusannya. Beberapa waktu kemudian, sang suami pun mengikuti langkahnya masuk Islam.



3. Feminis Radikal, Menemukan Islam saat Mencari Kesalahan Alquran

Seorang wanita AS, bernama Aminah Assilmi adalah feminis radikal yang taat pada agama sebelumnya. Titik baliknya menemukan Islam adalah saat dirinya tak sengaja harus mengikuti mata kuliah teater di kampusnya.

Di kelas itu, sebagian besar mahasiswanya adalah muslim. Awalnya, dia sempat berpikir untuk membatalkan kelas itu karena tak mau berada di tengah-tengah kaum muslim, seperti yang dikutip dari situs islamicity, Senin (29/7/2013).

Namun setelah mempertimbangkannya, Aminah saat itu berpikir bahwa Tuhan memang mengirimkan dirinya ke kelas itu untuk mengajak para muslim untuk masuk ke agamanya.

Beberapa upaya dilakukannya untuk mengajak mahasiswa-mahasiswa muslim itu untuk masuk ke agamanya. Namun tak ada seorang pun yang bersedia. Demi kelancaran misinya, Aminah kemudian mempelajari Alquran dengan harapan akan menemukan kesalahan di dalamnya.

Namun ternyata semakin dalam dirinya membaca Alquran, sejumlah perubahan terjadinya pada kehidupan Aminah. Dia mulai berhenti minum alkohol dan makan daging babi. Hingga akhirnya, dia pun mengucapkan kalimat syahadat dan masuk Islam pada tahun 1977.

Selama menjadi muslimah, tak hanya mempelajari Islam, dia juga mengamalkannya dengan berdakwah. Hingga Aminah meninggal di usianya yang ke-65 pada tahun 2010 lalu.


4. Tak Sengaja Baca Alquran, Dosen Matematika di Amerika Masuk Islam

Saat dirinya menjadi dosen di sebuah University of San Fransisco, Dr Jeffrey Lang menjalin hubungan baik dengan seorang muridnya yang beragama Islam. Hubungan keduanya tak ada hubungannya dengan agama.

Seperti yang dikutip dari situs Islam thetruecall.com, Senin (29/7/2013), suatu saat Jeffrey mendapat hadiah Alquran dari keluarga sang murid. Alquran itu diterimanya, sampai suatu hari setelahnya dia tak sengaja mmembuka Alquran itu. Dia tak sedang ingin belajar apapun namun kemudian Jeffrey menyadari bahwa dia tak bisa membacanya begitu saja. Ada hal serius yang harus direnungkannya.

Semakin membaca Alquran, Jeffrey merasa dirinya 'diserang' oleh kebenaran-kebenaran di dalamnya. Saat itu juga dirinya merasa berada di posisi yang berseberangan dengan Alquran.

Tak hanya itu, dia merasa isi Alquran berada di jauh ke depan dari posisinya saat itu. Getaran kebenaran inilah yang kemudian membuatnya yakin masuk Islam pada sekitar tahun 1980.

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2012 Yayasan Amal Madani - Bersama merangkai potensi umat All Right Reserved
Designed by Odd Themes
Back To Top