Trending
Loading...
Tuesday 5 November 2013

Menghapal Al Qur'an Karena Satu Ayat


Dia adalah seorang insinyur dalam bidang komputer. Dia memulai perjalanannya bersama Al Qur'an saat berumur 39 tahun. ketika itu ia datang ke salah satu halaqoh orang-orang tua yang ada di sebuah masjid.


Saat ia sudah berada di dalam halaqoh tersebut, ia mengajukan permohonan kepadaa syaikhnya agar diizinkan untuk menghafal satu ayat setiap harinya.

Seluruh orang yang hadir dihalaqoh sangat terkejut mendengar permohonan itu dan syaikhnya pun menyetujuinya.

Setiap hari ia mendatangi syaikhnya dan membaca ayat dari mushaf. Lalu syaikhnya mengoreksi bacaannya. Pada hari berikutnya ia datang untuk memperdengarkan hafalannya.

Ia menceritakan tentang dirinya" sungguh saya menikmati cara belajar yang baik seperti ini, meskipun sebenarnya saya mampu menghafal lebih dari itu. Tapi saya membiasakan diri untuk melakukan ini."

Ia adalah seorang rajin yang selalu hadir dan tidak pernah terlambat, hari demi hari, bulan demi bulan, waktu pun berlalu hingga ketika ia sudah sampai pada surah-surah terakhir dari Al Qur'an, ia pun menambah jumlah ayat yang dihafal setiap hari karena ayat-ayatnya pendek dan mudah untuk dihafal. Akhirnya, ia dapat menyempurnakan hafalannya dan mendapat ijazah qira'at Hafsh dari Ashim yang sanadnya bersambung sampai kepada Rasullullah SAW.

Anehnya teman-temanya yang dahulu belajar Al Qur'an bersamanya yang mereka lebih dahulu menghafal, sampai saat ini belum menamatkan hafalan, karena mereka tidak rajin hadir. Itulah keutamaan yang diberikan Allah kepada siapa saja yang ia kehendaki

Subhanallah! memang betul kata pepatah "sedikit demi sedikit menjadi bukit". Hanya karena menghafal satu ayat satu hari setiap harinya kita akan menjadi seoarang hafidz insya Allah. Yang terpenting adalah keistiqomahan kita dalam menghafalnya.

Sebenarnya tidak berat untuk melalukannya, namun terkadang kita saja yang terlalu memperberat untuk melakukannya. Bukankah Allah sendiri yang mengatakan bahwa Al Qur'an itu mudah untuk di hafal dan di ingat. Buktinya cerita diatas tadi, seorang insinyur, bukan ustadz dan muballig agama, namun beliau menyempatkan untuk menghafal Al Qur'an ditengah-tengah kesibukannya bekerja sebagai seorang insinyur semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi kita.


0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2012 Yayasan Amal Madani - Bersama merangkai potensi umat All Right Reserved
Designed by Odd Themes
Back To Top