Trending
Loading...
Sunday, 10 August 2014

Musa, Usia 5,5 Tahun Hafal 29 Juz

Aksi Musa sungguh memukau. Sehingga di antara juri dan penonton pun meneteskan air mata, menangis haru. Bahkan, salah satu juri melangkah menghampirinya. Juri itu mencium tangan dan kening Musa.
Dream - Usianya belum genap enam tahun. Tingkahnya pun masih polos, sama seperti bocah-bocah lainnya. Namun, anak ini sungguh istimewa. Dalam usia sangat belia itu, dia sudah menghafal 29 juz Alquran.
Dialah Musa. Bocah asal Bangka itu memang snagat fasih melafalkan ayat-ayat suci Alquran. Kini, dia tengah mengikuti ajang lomba menghafal Alquran di salah satu stasiun televisi di Jakarta.
Beberapa waktu lalu, penampilan Musa memukau juri dan penonton. Semula, para penonton tak percaya bocah mungil itu bisa menghafal 29 juz Alquran. Maka, diteslah dia oleh dewan juri. Dia disuruh meneruskan bacaan ayat yang dibacakan salah satu juri.
Hasilnya, luar biasa. Dengan tenang, Musa bisa meneruskan bacaan itu dengan sempurna. Tak sekadar hafal, tajwid pun pas. Ditambah lagi suaranya yang merdu.
"Subhanallah… Ayah bunda semua, inilah sebuah nilai. Bahwa anak kecil sekalipun dia sangat terbatas kemampuannya, ketika dia menjadi mulia karena Alquran maka kita semua tunduk, karena Allah telah memuliakannya dengan Alquran," kata salah satu juri di ajang itu, Amir Faisol.
Aksi Musa sungguh memukau. Sehingga di antara juri dan penonton pun meneteskan air mata, menangis haru. Bahkan, salah satu juri melangkah menghampirinya. Juri itu mencium tangan dan kening Musa.
Menurut sang ayah, Hanafi, sejak masih dalam kandungan Musa sudah dikenalkan dengan bacaan Alquran. Hanafi dan istrinyalah yang membacakan Alquran untuk buah hati mereka semasa masih di dalam kandungan.
Membimbing Musa untuk menghafal Alquran bukan tanpa perjuangan. Hanafi yang hanya bekerja sebagai petani di Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, ini bahkan sempat dicap sebagai ekstrimis karena tidak memberikan ruang untuk Musa bermain.
Sejak usia dua tahun, Musa telah diperkenalkan huruf-huruf hijaiyah. Metodenya sederhana. Sang ayah hanya menempel satu atau dua huruf hijaiyah di dinding untuk selalu diulang-ulang oleh Musa. Setelah Musa hafal, huruf itu diganti dengan yang lainnya. Metode ini dilakukan hingga Musa hafal seluruh huruf hijaiyah.
Sekitar usia 3,5 tahun, Musa pernah merasa bosan. Musa yang kala itu masih balita selalu menangis saat diajak mengaji. Namun sang ayah tetap saja memberi Musa pelajaran menghafal Alquran dengan dibantu oleh penghafal Alquran, Sabilar Rosyad.
Kini, pelajaran itu membuahkan hasil. Untuk menggenapi hafalan 30 Juz Alquran, Musa tinggal menghafal surat An-Nahl dan Bani Israil. Selain hafal kitab suci, Musa kecil juga selalu melakukan ibadah di malam hari, semisal salat sunah.
Setelah beribadah malam it, Musa tidak tidur lagi, tetapi menunggu waktu subuh. Setelah itu dia bermain dengan anak-anak sebayanya. Namun yang membedakan dengan anak lainnya, di tengah kegembiraan bermain itu, Musa masih sempat mengulang hafalan Alquran. Juara 1 MTQ tingkat Kabupaten Bangka Barat untuk cabang Tahfidz Quran 20 Juz menjadi salah satu prestasinya. (Ism, Dari berbagai sumber

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2012 Yayasan Amal Madani - Bersama merangkai potensi umat All Right Reserved
Designed by Odd Themes
Back To Top