Meneladani Hijrahnya Kaum Muhajirin
MENELADANI HIJRAHNYA MUHAJIRIN
(Tadabbur surat Al Hasyr ayat ke delapan)
Hijrah berasal dari kata hajara yang artinya meninggalkan sesuatu baik secara fisik yaitu meninggalkan dengan badan, dengan hati atau dengan keduanya sekaligus. Sedangkan muhaajiriin atau orang-orang yang berhijrah, berasal dari kata haajara dengan tambahan panjang dua harakat pada huruf ha yang berarti saling meninggalkan dan memusuhi. Para ahli tafsir sepakat bahwa kata muhaajiriin dalam alqur’an memiliki makna orang yang meninggalkan tempat tinggal mereka dengan perasaan kecewa karena tidak diberikan kebebasan beriman dan beribadah.
Dari analisis lafadz hajara dan muhaajiriin diatas dapat kita pahami bahwa berhijrah adalah salah satu ibadah terberat yang dilakukan oleh para Sahabat Nabi, selain mereka harus meninggalkan tanah air yang menjadi pijakan kaki dan sandaran untuk merebahkan badan, pun mereka harus meninggalkan harta dan keluarga tercinta yang menjadi pautan hati dan tambatan ingatan. Mereka harus menghijrahkan badan dan hati mereka dengan perasaan yang sangat berat menunaikan panggilan Allah SWT.
Allah SWT. pernah membahas profil kaum muhajiriin dan segala kelebihannya dalam Al Qur’an, ia berfirman : (juga) bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan RasulNya. mereka Itulah orang-orang yang benar. (QS Al Hasyr : 8.) Ada beberapa profil singkat para Muhajiriin yang harus kita teladani dari ayat diatas.
Yang pertama adalah Siap hidup fakir
Dalam ayat tersebut allah mengatakan lilfuqaraail muhajiriin bukan lilmuhaajiriinal fuqaraa. Ayat ini menunjukn bahwa semua muhajiriin adalah orang fakir, walaupun sebelumnya mereka adalah orang kaya raya dan sebab kefakiran mereka adalah berhijrah bukan yang lainnya. Misalnya Suhaib Arrumi, seorang pedagang kaya raya yang terpaksa meninggalkan semua hartanya dan diberikan kepada orang-orang musyrik Quraisy yang menghalanginya untuk berhijrah. Sehingga jasa terbesarnya itu diabadikan dalam Al Quran, Allah berfirman : Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya Karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.(QS Al Baqarah : 207)
Jatuh miskin atau menjadi fakir adalah kehendak allah dengan berbagai macam sebab, dapat kita lihat orang yang hartanya kian hari kian habis, perusahaanya terancam gulung tikar, hartanya hanya dihabiskan untuk bersenang-senang mengikuti keinginan yang melebihi kadar kebutuhan, maka kondisi mereka dan para sahabat dalam kuantitas harta adalah sama, yaitu sama-sama fakir dan jatuh miskin, akan tetapi kualitas mereka disisi allah jelas berbeda, karena sejatinya harta yang ditinggalkan demi berhijrah adalah tabungan yang akan kita ambil pada saat kita membutuhkannya.
Bersambung……
Ditulis oleh : Muhammad Hasan Hidayatullah
0 comments:
Post a Comment