Trending
Loading...
Friday 28 March 2014

Sebab-sebab Jahiliyah( Kebodohan)


Apa saja yang bukan dan atau tidak sejalan dengan Islam disebut jahiliyah, baik berupa sifat, sikap, kondisi, perilaku maupun sistem. Rasulullah saw. pernah mengatakan bahwa pada diri Abu Dzarr al-Ghifari terdapat sifat jahiliyah. Demikian itu karena shahabat yang satu ini memanggil Bilal bin Rabah dengan panggilan yang tidak diperbolehkan dalam Islam. Suatu ketika Abu Dzarr al-Ghifari memanggil Bilal dengan kata-kata: “Hai anak perempuan hitam.” Maka Bilal pun mengadu kepada Rasulullah saw. Setelah melakukan klarifikasi atas pengaduan Bilal itu, Rasulullah saw. memberi teguran keras kepada Abu Dzarr dengan sabdanya: “Hai Abu Dzarr, sesungguhnya engkau ini orang yang pada dirimu terdapat [sifat] jahiliyah.” Apabila sifat itu kuat dan melembaga, lahirlah sistem dan masyarakat jahiliyah.
Sebenarnya jahiliyah itu awalnya hanya merupakan akibat dari sikap dan realitas yang tidak Islami, diantaranya:

1.Prasangka buruk terhadap Allah
Kekafiran menyebabkan orang tidak percaya kepada Allah dan selalu berprasangka buruk kepada-Nya. Sikap ini menyebabkan apriori terhadap dakwah dan kebenaran sehingga mereka tidak pernah membuka hati untuk hidayah. Prasangka yang demikian disebut juga sebagai dhannul jahiliyah [prasangka jahiliyah].

2.Merasa cukup dan tidak membutuhkan petunjuk Allah
Karena berprasangka buruk kepada Allah akhirnya mereka enggan berhukum kepada hukum Allah. Mereka merasa lebih bisa mengatur hidup ini sehingga mereka membuat atau menggunakan hukum lain selain Islam.

3.Kesombongan
Demikian itu karena kesombongan, sebagaimana dikatakan oleh Rasulullah saw. adalah menolak kebenaran dan melecehkan orang lain. Mereka tolak nasehat dari siapapun.

4.Kerahiban yang diada-adakan
Kerahiban merupakan sikap yang berlebih-lebihan dalam agama karena para rahib mengharamkan hal-hal yang diharamkan oleh Allah dan menghalalkan hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Sikap ini bertentangan dengan Islam yang menghendaki penganutnya untuk patuh dan taat kepada Allah dalam segala hal, kecil maupun besar, berat maupun ringan, suka maupun terpaksa.

5.Nafsu dan kesenangan
Nafsu dan kesenangan cenderung menjerumuskan manusia pada hal-hal yang tidak terpuji. Orang yang kuat dan cerdas adalah orang yang dapat mengendalikan nafsunya, orang yang lemah adalah orang yang memperturutkan dirinya kepada hawa nafsunya. Rasulullah saw. bersabda: “Tidak beriman salah seorang di antara kalian sebelum nafsunya mengikuti ajaran yang aku bawa.”

6.Tradisi
Hati, penglihatan, dan pendengaran akan dimintai pertanggungjawaban. Apapun yang dilakukan harus didasarkan pada petunjuk Allah, bukan semata-mata mengikuti tradisi yang berlaku. Apalagi tradisi itu bertentangan dengan agama Islam, sebab sesungguhnya agama ini diturunkan untuk memperbaiki kehidupan. Perbaikan dan perubahan tidak akan pernah terjadi kalau masyarakatnya lebih suka mempertahankan tradisi.

Keenam hal tersebut menyebabkan orang menjadi jahil [bodoh] dan menolak kebenaran. Kebodohan mereka terhadap kebenaran itu ditandai adanya prasangka jahiliyah, berhukum dengan hukum jahiliyah, melakukan ibadah jahiliyah, fanatisme jahiliyah, tabarruj [berpenampilan] jahiliyah, dan menjalankan tradisi jahiliyah.

Itulah kegelapan jahiliyah yang menimpa masyarakat kita dewasa ini. Realitas jahiliyah abad duapuluh yang lebih buruk dan lebih luas dibanding kejahilan masa sebelum Islam. wallaaHu a’lam.

Oleh : ust, Jasiman,Lc

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2012 Yayasan Amal Madani - Bersama merangkai potensi umat All Right Reserved
Designed by Odd Themes
Back To Top